Kebiasaan Tidak Sehat dan Manfaat Puasa


Berpuasa di bulan Ramadan adalah ibadah wajib umat Islam yang berlangsung tahun ini mulai tanggal 28 Februari sd 30 Maret. Ibadah ini dilakukan dengan cara menahan lapar, haus, dan hawa nafsu dari sebelum matahari terbit hingga terbenam.

Beberapa Ragam Kebiasaan Tidak Sehat selama Berpuasa. 

Pada saat berpuasa, ada kebiasaan tidak sehat yang apabila dilakukan justru bisa mengganggu kesehatan. Berikut ini adalah berbagai kebiasaan di bulan puasa yang sebaiknya dihindari:

1. Tidak sahur
Makan sahur biasanya dilakukan sekitar pukul 3–4 pagi, sehingga membuat Anda harus bangun lebih awal dari biasanya. Rasa kantuk dan malas untuk bangun pagi sering membuat makan sahur terlewatkan.

Jika melewatkan sahur, waktu berpuasa akan menjadi lebih panjang. Hal ini bisa membuat cadangan nutrisi dan energi tidak cukup hingga waktu berbuka. Akibatnya, timbul dehidrasi, lemas, kurang gula darah, dan sakit kepala.

2. Tidur setelah makan sahur
Kembali tidur setelah sahur merupakan kebiasaan yang sering dilakukan. Padahal, ini merupakan salah satu kebiasaan tidak sehat yang perlu dihindari karena bisa menimbulkan beragam masalah kesehatan.   

Langsung tidur setelah makan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, salah satunya GERD, yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan dengan gejala berupa dada terasa panas dan nyeri ulu hati.

3. Tidur sepanjang hari
Saat bulan puasa, siklus tidur biasanya akan berubah. Sebagian besar orang memiliki kebiasaan mengurangi waktu tidur di malam hari dan lebih banyak tidur di siang hari. Bahkan, ada yang memilih tidur sepanjang hari untuk menghindari rasa lapar. Kebiasaan ini justru bisa membuat badan lemas. 

Puasa bukanlah alasan untuk bermalas-malasan. Sambil menunggu waktu berbuka, Anda bisa melakukan berbagai aktivitas, misalnya membaca Al-Qur’an atau melakukan olahraga ringan seperti jalan santai atau yoga. Dengan begitu, badan pun akan tetap segar dan bugar.

4. Konsumsi minuman berkafein secara berlebihan
Kafein diketahui memiliki efek diuretik, yaitu membuat tubuh lebih sering buang air kecil sehingga memicu rasa haus dan meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi. Selain itu, kafein juga dapat meningkatkan produksi asam lambung dan mengiritasi dinding lambung. 

Selama puasa, sebaiknya hindari konsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti teh, kopi, atau soda. Anda lebih dianjurkan untuk mengonsumsi air putih sebanyak 8 gelas setiap harinya, yaitu 2 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, dan 4 gelas saat makan malam.

5. Makan berlebihan saat berbuka
Waktu berbuka puasa merupakan hal yang paling ditunggu. Tidak sedikit orang yang memiliki kebiasaan langsung makan berat dengan porsi besar. Kebiasaan ini sebaiknya dihindari karena bisa meningkatkan kerja lambung secara tiba-tiba, sehingga timbul keluhan berupa perut kembung dan lemas setelah makan. 

Selain itu, kebiasaan makan berlebihan juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Anda lebih disarankan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi sedikit, tetapi sering. 

6. Makan gorengan dan cemilan manis saat berbuka
Gorengan dan camilan manis merupakan menu khas berbuka puasa. Jika dikonsumsi secara berlebihan dan terlalu sering, makanan ini bisa membuat tubuh lemas, cepat lapar kembali, dan berat badan naik.

Jika ingin mengonsumsi makanan yang manis saat berbuka puasa, lebih baik makanlah buah-buahan karena mengandung serat sehingga dapat dicerna lebih lambat dan menimbulkan efek kenyang lebih lama.

7. Sahur dan berbuka dengan junk food
Junk food identik dengan makanan cepat saji. Jenis makanan ini biasanya mengandung kalori, lemak, dan gula yang tinggi. Karena alasan kepraktisan, banyak orang lebih suka mengonsumsi makanan cepat saji, seperti mie instan dan gorengan, saat sahur dan berbuka puasa. 

Padahal, makanan jenis ini tidak memberikan nutrisi dan energi yang cukup untuk berpuasa. Selain itu, terlalu sering mengonsumsi junk food juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Prinsip yang paling penting agar tetap sehat selama berpuasa adalah menjaga porsi dan asupan makan, penuhi kebutuhan cairan, serta lakukan olahraga ringan secara teratur. 

Melakukan berbagai kebiasaan tidak sehat di bulan puasa dapat menghilangkan manfaat ibadah yang dijalani. Bukannya sehat, tetapi malah penyakit yang didapat.

Manfaat Berpuasa 

عَنِ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عنه قَالَ رَسُولُ , اللهِ صلَّى الله عليه وسلَّم : صُوْمُوا تَصِحُوا ( أخرجه الطبراني في المعجم الأوسط)

"Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Berpuasalah niscaya kalian akan sehat.” (Hadis diriwayatkan Ath Thabrani dalam Mu’jam al Awsath)

Beberapa penelitian mengungkapkan manfaat puasa bagi kesehatan, antara lain:

1. Tubuh mendapatkan fase istirahat usus dan perut serta membantu detoksifikasi (pengeluaran racun dari dalam tubuh).

2. Puasa juga bisa mengurangi kadar lemak tubuh. Kelebihan lemak tubuh bisa merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh manusia. Lemak yang banyak akan memicu produksi sel, yang menyebabkan peradangan pada organ tubuh, memicu munculnya penyakit pembuluh darah dan masalah kesehatan lainnya

3. Rasa lapar memicu sel-sel induk dalam tubuh untuk memproduksi sel darah putih baru untuk melawan infeksi. Para peneliti menyebutkan bahwa puasa berfungsi sebagai 'pembalik sakelar regeneratif' yang mendorong sel induk menciptakan sel darah putih baru. Penciptaan sel darah putih baru inilah, yang menjadi dasar regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh.

4. Puasa bermanfaat dalam merestart sistem kerja tubuh. Kondisi ini membantu menciptakan lingkungan yang sehat bagi tubuh untuk meregulasi hormon. Mereka yang makan setiap tiga sampai empat jam sekali tidak sempat mengalami lapar, sehingga tidak merasakan kemampuan tubuh untuk menyampaikan sinyal lapar. Ketika asupan makanan untuk tubuh dihentikan selama 12 jam, tubuh dapat lebih fokus pada kemampuannya untuk meregenerasi sel.


Reff : 
*postingan dr. Asri Meiy Andini di website alodokter.com
*H. Subhan Nur, Lc, M.Ag (Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Dit. Penerangan Agama Islam)

Posting Komentar

0 Komentar