Keinginan itu Sesuai Dengan Apa Yang di Niatkan


Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَم َعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الد ُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْ هِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ

“Barang siapa yang Niatnya adalah untuk menggapai Akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam Hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai Berai, dunia pun akan dia memperoleh & menyetujuinya …

Barang siapa yang Niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, duniapun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.”

📚 SDM. Tirmidzi, tidak. 2465

Hadits di atas mengajarkan kita agar aktivitas kita sesuai yang diajarkan oleh Islam, yaitu niat setiap aktivitas untuk akhirat.

Tetapi ketika kita hanya memikirkan dunia saja, maka kita tidak pernah merasa cukup apa yang telah kita dapati.

(وَقُل رَّبِّ أَنزِلۡنِی مُنزَلࣰا مُّبَارَكࣰا وَأَنتَ خَیۡرُ ٱلۡمُنزِلِی نَ)

Dan berdoalah, “Ya Tuhanku, tempatkanlah aku di tempat yang diberkahi, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi tempat.”(QS. Al-Mu'minun : 29)


Posting Komentar

0 Komentar