1. Berdo'a
Semoga Allah SWT memberi kekuatan dan kesehatan lahir batin kepada kita semua. Harapannya kita berusia panjang dan diberikan kesempatan menapaki bulan mulia Ramadhan sebagaimana tertuang dalam doa yang sering kita panjatkan semenjak bulan Rajab dan Sya’ban.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”
Satu doa ringkas penuh makna yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, yang seringkali juga kita dengar lantunannya yang diulang-ulang bacaannya di banyak mushalla, dan masjid oleh anak-anak dan para orang tua. Satu doa yang bertujuan mengingatkan setiap mukmin untuk bersegera dan berlomba-lomba menyiapkan diri, baik secara lahir maupun batin untuk menyambut datangnya bulan mulia, bulan penuh limpahan keberkahan, bulan suci, bulan istimewa yang penuh rahmat, ampunan. Bulan yang menjadi washilah kita bisa terhindar dari siksaan api neraka, yaitu bulan Ramadhan.
2. Bersyukur
Mari kita bersyukur, sebntar lagi kita akan memasuki bulan penuh kemuliaan dan penuh amal. Semoga dengan rasa syukur kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur.
3. Bergembira
Berbahagia dan gembiralah kita akan datangnya bulan suci ramadhan. Karena di dalam bulan suci ramadhan begitu banyak pahala yang akan kita raih, kalau istilah dalah dunia pertanian kita akan panen pahala yang besar. Jadi dengan itu kita hadirkan dalam hati ini dan jiwa ini sambut ramadhan dengan gembira.
Kegembiraan dan perasaan suka ria ini juga niscaya bakal diganjar dengan sebuah keistimewaan pula:
مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ
Artinya: “Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.”
Subhanallah walhamdu lillah, begitu mulia dan istimewa sekali muatan bulan Ramadhan, sehingga perasaan gembira, pikiran suka ria dalam menyambut kedatangannya pun, kita akan memperoleh ganjaran pahala kebahagiaan yang tiada terkira yakni dihindarkan dan dilindungi dari siksa api neraka.
4. Membuat Agenda Harian Pada Bulan Ramadhan
Sudahkah kita siap menyambut ramadhan? Apakah kita juga sudah siap untuk melaksanakan ibadah-ibadah yang penuh kemuliaan. Moeslim cerdas mengajak kita semua untuk menyiapkan waktu-waktu terbaik di bulan suci untuk diisi oleh agenda-agenda harian dengan baik. Sehingga kita tidak menjadi muslim yang rugi, karena bulan puasa tahun akan datang kita mendapatkan lagi atau tidak. Mari kita buat agenda dengan jadwal pribadi ataupun keluarga contoh sholat berjama'ah di masjid, sholat qiyam, sholat dhuha, tilawah Al-Qur'an, setoran hafalan, dan agensa lainnya.
5. Menguatkan tekad untuk mengisi ramadhan dengan penuh ketaatan
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah: 183:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
6. Faham Ilmu Fiqh Ramadhan
Selain persiapan mental dengan perasaaan dan pikiran gembira, bungah dan penuh suka ria maka yang tidak kalah penting adalah pembekalan diri dengan giat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tuntunan beragama dalam Islam sebagai upaya mengkalibrasi tingkat keimanan dan keyakinan yang mungkin sebelumnya tenggelam dalam hiruk pikuk perhiasan duniawi yang melalaikan.
7. Tekad Untuk Menambah Ilmu atau Selalu Menghadiri Majelis Ilmu
Hal ini bisa dilakukan dengan banyak aktif mengkaji atau mendengar kajian dalam gelaran majelis taklim atau media lainnya tentang tuntunan ibadah bulan Ramadhan. Ikhtiar demikian ini juga perlu dibangun guna menyatukan visi, misi dan tujuan pemahaman diri pribadi dan anggota keluarga khususnya dalam mewadahi kebajikan-kebajikan amal ibadah bulan Ramadhan agar tidak kecewa dan merugi disebabkan kehilangan start point dan peluang-peluang menarik dalam meningkatkan kuantitas kualitas ibadah sepanjang bulan Ramadhan.
8. Menjauhi maksiat
Menjauhi hal-hal yang menjerumus sehingga terhalangnya kita dalam melaksanakan ibadah-ibadah dalam bulan ramadhan. Baik itu maksiat yang kecil ataupun besar.
Semoga niat lahir batin yang kita ikhtiari dalam menyambut bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi datang, dapat dimaksimalkan dengan pemanfaatannya dalam mencapai esensi maqashid syariah ibadah puasa Ramadhan yakni mencapai derajat muttaqin.
0 Komentar