Hakikat Guru Al-Qur'an

Al-Qur'an adalah induk segala ilmu yang ada, oleh karena itu, ilmu tentang Al Qur'an adalah ilmu yang paling mulia. (sbg pintu hidayah).

Sadarlah wahai mengajar al Qur'an, Anda sedang mengajarkan sesuatu yang paling mulia di sisi Alloh- bukan sekedar transfer ilmu.

Oleh karena itu, pengajar al-Qur'an harus memiliki kriteria berikut;

1. Memiliki syakhsiyah Qur'aniyah, & tidak boleh kehilangan ruh nya (ruh qur'an).

Untuk itu, pengajar al-Qur'an

#harus sadar bahwa apa yang saya ajakn adalah bentuk ketaatan & pendekatan diri pada Alloh. (sisi 'Ubudiyah).

#harus memiliki sisi tarbawiyahnya;

Harus menyesuaikan diri dengan nilai-nilai Al Qur'an, & selalu akrab dengan Al Qur'an.

Sebagai penampakan saja sudah menarik orang utuk belajar al Qur'an.

#memiliki sisi da'awiyah nya. Dari awal, siap mengajarkannya dalam rangka dakwah bil Qur'an.

2. Memahami strategi pengajaran.

Di zaman Nabi, para sahabat dengan metode 100% talaqqi.

Baru setelah itu berkembang kaidah-kaidah tajwid, sebagai rambu-rambu agar benar dalam membaca Al-Qur'an.

Dalam mengajar, prioritas dari pada ayat-ayat/ kaidah yang banyak terulang di setiap halaman, berikutnya pada ayat-ayat/ kaidah yang tidak sering terulang, seperti huruf moqoththo'ah & ayat-ayat ghorib..

3. Selalu belajar & mengajarkan Al-Qur'an.

4. Sabar, istiqomah & khidmah.. Sampai akhir hayat.

Tidak terlintas sampai berhenti atau coba-coba saja

Tidak terfitnah oleh hal-hal duniawi dll.

Disampaikan oleh Ustadz Abdul Aziz Abdur Rouf,Lc,Alhafidz dalam muqaddimah acara dauroh PDQ di Nurul Fikri(NF) 24/2/2016

Posting Komentar

0 Komentar